Sumber : pahlawancenter.com |
Frans Kaisiepo - Semenjak diberlakukannya desain uang Rupiah yang baru di Indonesia, banyak yang bertanya-tanya tentang sosok yang tertera pada uang tersebut. Banyak sosok yang selama ini belum dikenal oleh masyarakat Indonesia secara luas. Salah satunya adalah sosok yang tertera pada uang pecahan 10.000 yang baru. Frans Kaisiepo. Mari mengenalnya lebih dekat.
Lahir di Wardo, Biak, Papua pada tanggal 10 Oktober 1921. Frans Kaisiepo menjadi perwakilan Papua dalam Konferensi Malino di Sulawesi Selatan pada tahun 1946, pada masa pemerintahan Belanda.
Frans Kaisiepo, Pahlawan Nasional dari Papua
Konferensi Malino adalah konferensi dengan tujuan membahas rencana pembentukan negara-negara bagian yang berbentuk federasi di Indonesia beserta rencana pembentukan negara yang meliputi daerah-daerah di bagian Indonesia Timur.
Dalam konferensi ini, Frans Kaisiepo mengusulkan nama Papua diganti menjadi "Irian" yang merupakan singkatan dari Ikut Republik Indonesia Anti Nederlands sebagai bentuk penolakan bergabungnya Papua kedalam pembentukan NIT (Negara Indonesia Timur).
Frans Kaisiepo merupakan salah satu tokoh nasionalis dari papua yang sangat anti-Belanda, bahkan dia menjadi tokoh penting dalam pergerakan anti-Belanda sekembalinya Ia dari Konferensi Malino.
Bahkan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), Frans Kaisiepo menolak ketika dipilih menjadi wakil Belanda untuk wilayah Nugini. Karena sikapnya yang sangat anti-Belanda itu, menyebabkan Ia akhirnya ditangkap dan diasingkan ke daerah terpencil pada tahun 1954-1961.
Frans Kaisiepo |
Frans Kaisiepo merupakan Gubernur Papua ke-4 (1964-1973) sekaligus menjadi gubernur pertama yang asli berasal dari Papua ketika Irian Barat diserahkan oleh PBB kepada pemerintah RI pada tahun 1963. Beliau juga pernah menjabat sebagai anggota MPR RI pada 1972. Kemudian pada tahun 1973-1979 diangkat menjadi anggota Hakim Tertinggi Dewan Pertimbangan Agung.
Frans Kaisiepo, Pahlawan Nasional dari Papua
Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo |
Frans Kaisiepo meninggal dunia di Biak pada tanggal 10 April 1979, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cendrawasih, Biak. Frans Kaisiepo diberikan gelar Pahlawan Nasional pada tanggal 19 Agustus 1993. Namanya kini diabadikan menjadi nama Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo di Biak. Nama Frans Kaisiepo juga diabadikan menjadi nama kapal perang milik TNI Angkatan Laut, yaitu KRI Frans Kaisiepo.
KRI Frans Kaisiepo |
Alasan utama mengapa sosok Frans Kaisiepo dipasang dalam uang pecahan 10.000 karena menurut survey Bank Indonesia, uang pecahan 10.000 paling banyak digunakan dalam bertransaksi di masyarakat. Jadi diharapkan masyarakat akan lebih mengenal sosok Frans Kaisiepo karena sering melihatnya di uang 10.000.
Sudah lebih mengenal Frans Kaisiepo? ^_^
semoga artikelnya bermanfaat
Selamat Hari Pahlawan